Ubaidillah bin abdullah bin Utbah bin Mas'ud - tabi’in yang Kuat Hapalannya

Masjid Kota Kinabalu, Malaysia
Masjid Kota Kinabalu, Malaysia. [Foto: tylerdurden1]
Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud merupakan salah satu  dari tujuh orang ulama ahli fiqh dari kalangan tabi’in (fuqaha  assab’ah), para ulama sepakat bahwa ia orang yang tsiqah, kuat hapalannya hingga Ibnu Abbas menghormatinya sebagai orang yang tinggi ilmunya dalam bidang hadist dan fiqh.

Beliau juga salah seorang guru utama Khalifah Umar bin Abdul Aziz,  seorang ulama yang produktif menulis syair. Nama lengkapnya adalah Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud al-Hudzaly.

Ubaidullah menerima ilmunya dari beberapa tabi’in yang terkenal dan juga menerima ilmunya dari beberapa orang sahabat seperti Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Abu Sa’id al-Khudlry, Abu Waqid al-Laitsy, Zaid ibn Khalid, an Nu’man bin Basyir, Aisyah, Fatimah binti Qais, dan lainnya.

Karena tinggi kedudukannya dan banyak ilmunya maka ia dipilih menjadi guru untuk Umar bin Abdul Aziz. Hadist hadistnya diriwayatkan dari Irak bin Malik, az-Zuhry, Abu Zinad, Shalih bin Kaisan dan lain lain.

Tentang keilmuannya, Az-Zuhry berkata,” Saya tidak duduk dengan seorang alim melainkan saya merasakan bahwa saya mengetahui ilmunya, selain dari Ubaidullah yang setiap saya datang kepadanya, saya memperoleh ilmu yang baru”. Dan Ibnu Sa’ad berkata.” Ubaidullah ,adalah seorang yang alim dan tsiqah, ahli dalam bidang fiqh dan banyak hadistnya”.


Puisi/Syair Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud,

Aku  simpan cintaku sehingga engkau menderita karena sikapku
Mereka  mencelamu dan celaan mereka adalah aniaya
Musuh-musuhmu menghasut
Engkau mencintai dan telah menjadi bahan gunjingan
Tak  ada manfaatnya menyimpan cinta
Engkau bagai harimau betina yang mati  kepayahan
Pada bekas tapak Hindun atau bagaikan bibir yang sakit
Aku  menjauhi kekasih karena takut dosa
Padahal menjauhi kekasih adalah  dosa
Rasakanlah bagaimana (rasanya) menjauhi kekasih yang kau sangka
Bahwa  itu tindakan bijaksana padahal mungkin itu bohong

Sumber:
www.ensikperadaban.com
Berbagai sumber