Profil & Biodata Alfito Deannova - Presenter, Pembaca Berita, Jurnalis

Alfito Deannova
    Alfito Deannova
  • Nama lengkap: Alfito Deannova Gintings 
  • Lahir: 17 September 1976, Jakarta
  • Pendidikan: Universitas Indonesiadi (UI)
  • Pekerjaan: Presenter (pembawa acara), Pembaca Berita, Jurnalis
  • Tahun aktif: 2000-sekarang
  • Agama: Islam
  • Orang tua: Muhammad Nurdjaya Gintings (ayah), Purwandhani (ibu) 
  • Istri: Rencany Indra Martani
  • Anak: Laqisya Phillianova Gintings, Lavere Fallenova Gintings (2)
  • Akun media sosial: Twitter @afd_now

Alfito Deannova Gintings adalah seorang pembaca berita sekaligus jurnalis yang bergabung dengan Liputan 6 sejak tahun 2000 hingga tahun 2007. Ia resmi bergabung dengan tvOne semenjak membawa acara gelar wicara Alfito (atau lebih dikenal sebagai Alfito Show). Alfito keluar dari tvOne pada tahun 2015, kemudian ia bergabung di CNN Indonesia pada tahun yang sama.

Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta Sumarno, mengumumkan bahwa Alfito Deannova akan menjadi moderator sebagai pemandu debat publik ketiga yang akan berlangsung pada hari Jum'at, 10 Februari 2017.


Biografi

Masa kecil

Alfito lahir di Jakarta, pada 17 September 1976. Ia lahir dari pasangan Muhammad Nurdjaya Gintings (ayah) berasal dari Medan, dan Purwandhani (ibu) dari Madiun. Sang ayah memberi nama Alfito, karena keranjingan aktor Al Pacino. Lalu, di tahun 1976, saat sedang ramai film mafia, dan salah satu tokohnya bernama Vito Corleone. Sementara, karena lahir mendekati Idul Fitri namanya menjadi Alfito (hidup). Sang ayah juga penggemar James Dean, aktor film. Ditambahkanlah nama Dean (cerdas, pintar) dan Nova (bintang). Jadi, harapan sang ayah agar Alfito menjadi bintang yang cerdas dan pintar.

Alfito merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Kakaknya, Almaycano Gintings, dan du adiknya Al Reyno De Carba Gintings dan Nuzlya Ramadhani Gintings, satu-satunya perempuan. Karena perbedaan faham, Ayahnya keluar dari pekerjaannya saat Alfito kelas 3 SD. Sejak itulah kondisi kehidupan keluarganya menjadi berbeda. Sang ayah tetap bekerja meski serabutan.

Kondisi tersebut membuat karakternya berubah menjadi orang yang tidak terlalu suka bicara dengan orang lain kalau tidak perlu, lebih banyak berpikir, ngobrol sendiri, baca buku, dan menulis. Selebihnya, tidak pede, minder, lebih tertutup.

Kendala lain, kami suka berpindah-pindah rumah, yang membuatnya lelah beradaptasi. Mulai dari Jalan Pemuda, Cipinang, Pancoran, lalu pindah ke Medan sampai 4 kali di rumah berbeda. Depok pindah dua kali, Parung, balik lagi ke Medan, dan Kranggan.

Politik menjadi bidang yang menarik minatnya bahkan sejak ia kanak - kanak. Dibangku sekolah dasar, ketika bocah sebayanya memilih untuk membaca komik atau buku – buku cerita, Fito kecil sibuk bertanya dan meneliti peristiwa G30S/PKI dan memaksakan diri membaca kumpulan pidato Soekarno “Dibawah bendera revolusi” milik kakeknya. Kalau mendengar cerita dari kakek yang seorang mantan Cakrabirawa, ia selalu tertarik. Dari situlah ia bercita-cita ingin menjadi tentara, karena melihat kegagahan sang kakek. Tapi karena pakai kacamata sejak kelas 2 SMP impian itu terpaksa dikubur.

Di usia remaja ia aktif berperkiprah sebagai pengurus organisasi siswa. Tercatat sebagai wakil ketua OSIS di SMP 3 Depok dan di SMA 1 Bogor pernah memegang posisi sebagai ketua pasukan pengibar bendera Pandawa 16 dan Juru Adat Dewan Ambalan Gudep 25 ekskul pramuka yaitu LSWK.


Karier

Alfito Deannova pernah dipercaya untuk memandu program Liputan 6 Petang dan bertugas secara reguler dalam jajaran Produser Produksi Berita SCTV. Kegiatannya dalam menggeluti dunia media, dimulainya sejak bangku kuliah, pada tahun 1996. Kala itu, Fito, begitu ia biasa disapa, menjadi Penyiar Radio Suara Kejayaan 101,6 FM sampai penghujung tahun 1999. Sebelum menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, jurusan Akuntansi pada September 2000, pada tahun yang sama ia memutuskan untuk terjun pada bidang pemberitaan. SCTV pun menjadi pilihan pertama.

Tugas pertamanya ketika terjun dengan status wartawan magang, adalah meliput meledaknya bom di kediaman Kedubes Filipina, di Jakarta pada Agustus 2000. Sejak saat itu, ayah dari Laqisya Phillianova Gintings dan suami dari penyiar berita TPI (sekarang MNCTV), Rencany Indra Martani ini bertanggung jawab melakukan peliputan pada bidang hukum dan kriminal. Beberapa bulan kemudian, tepatnya Desember 2000, ia mulai berkenalan dengan lensa kamera dalam tugas menyampaikan laporan langsung Arus Balik - Mudik Lebaran di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Sejak saat itu, kemampuan pelaporan langsungnya terus terasah, untuk menghadirkan laporan langsung dari berbagai peristiwa, termasuk suasana genting transisi kepemimpinan nasional dari Abdurrahman Wahid kepada Megawati Soekarnoputri.

Setelah penanggung jawab Liputan 6, Kala itu di bawah Karni Ilyas sebagai Pemimpin Redaksi menilainya cukup memahami dunia jurnalistik, ia mulai dipercaya membacakan berita di Program Liputan 6 Pagi.

Berbagai pelatihan dan studi singkat dienyamnya sebagai bekal dalam melaksanakan tugas. Salah satunya pada tahun 2003 di ABC Sydney, Australia. Kegiatan peliputan lapangan selama 4 tahun membuatnya dipercaya untuk menggawangi sejumlah acara sebagai produser. Liputan 6 Petang, Dari Titik Nadir untuk korban Tsunami Aceh dan program khusus Pilpres 2004, Selangkah ke Istana.

Sejak Mei 2007, Fito bergabung dengan Lativi. Ia termasuk salah satu pionir yang membidani lahirnya tvOne, dengan mengkreasi program – program berita dan Current Affairs. Saat ini, selain menjadi pembaca berita, ia juga dipercaya memegang jabatan Current Affairs Manager di stasiun baru itu. Minatnya pada dunia akademik juga diwujudkannya dengan menjadi pengajar di sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Paramadina, Universitas Al Azhar Indonesia dan Universitas Pancasila. Lulusan pasca sarjana Ilmu Komunikasi UI tahun 2007 ini kini tinggal di Kawasan Bekasi bersama sang Istri, Rencany Indra Martani dan dua putri mereka, Laqisya Phillianova Gintings dan Lavere Fallenova Gintings.


Menjadi pemandu Debat Pilkada DKI Jakarta

Alfito Deannova menjadi pemandu debat publik ketiga untuk tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada DKI JAkarta 2017. Tiga paslon tersebut adalah Agus-Sylvi, Basuki-Djarot, dan Anies-Sandiaga.

Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta menjadikannya moderator dalam memandu debat publik ketiga yang berlangsung pada 10 Februari 2017.

Alfito hanya akan sendiri dalam memandu acara yang berlangsung kurang 150 menit. Debat juga berlangsung di tempat yang sama dengan dua debat sebelumnya yakni Auditorium Birawa, Hotel Bidakara.


Karya

Buku : SELEBRITI MENDADAK POLITISI, penerbit ARTI Yogya.2008



Sumber: