Profil Soeroso H. Prawirohardjo - Rektor UGM ke-5

Biodata:

Rektor Universitas Gadjah Mada ke-5, Masa jabatan 1968 – 1973

Informasi pribadi
  • Lahir: 16 Maret 1935  Semarang, Jawa Tengah Indonesia
  • Agama: Islam
  • Istri: Wahyoeningdyah
  • Hobi: Sepak bola, mengumpulkan barang antik, memelihara burung dan tanaman. 
  • Alamat Rumah: Jalan Melati Kulon 15 Baciro, Yogyakarta Telp: (0274)-3520

Prof. Dr. Soeroso Hadisuwarno Prawirohardjo, MA atau sering dipanggil dengan sebutan Pak Soeroso adalah Rektor UGM periode 1968 - 1973. Pak Soeroso juga merupakan Rektor termuda di UGM. Beliau memiliki koleksi buku lebih dari 3.000 judul yang boleh dipinjam para mahasiswa, ia juga rajin menulis artikel tentang politik, hubungan internasional, pendidikan dan kebudayaan.

Anak keempat dari tujuh bersaudara ini ditinggal wafat ayahnya, Hadisoewarno Prawirohardjo, dalam usia 11 tahun. Soeroso lalu hidup bersama ibunya, Soeratmilah, yang menjanda dan tidak pernah mengenyam sekolah. "Tapi beliau seorang yang bijaksana," katanya, mengagumi sang ibu.


Pendidikan
  • SD pada tahun 1948. 
  • SMP tamat tahun 1952
  • SMA selesai pada tahun 1955. 
  • KUliah Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM), tamat tahun 1960. 
  • Ijazah Master of Arts diperolehnya dari University of Pittsburgh, Department of Political Science pada 1962.
  • University of Oregon, Institute of International Studies and Overseas Administration, USA
  • University of Minnesota, School of Social Sciences/Department of Political Sciences, USA. 
  • Gelar Doctor of Philosophy (Ph.D. or D.Phil.) pada tahun 1979 di University of Oxford, Oxford, UK.

Karier, riwayat pekerjaan
  • Asisten di Fakultas Sosial dan Politik UGM tahun 1959-1963. 
  • Pada tahun 1963 diangkat sebagai Rektor muda dan selanjutnya sebagai Rektor mulai tahun 1966. 
  • Dekan Fakultas Sosial dan Politik UGM dari 10 November 1966-28 September 1968, pada usia 31 tahun dan Pak Soeroso merupakan Dekan termuda di Fakultas Sosial dan Politik UGM. 
  • Berhenti sebagai Dekan Fak. Sospol UGM karena diangkat sebagai Rektor UGM. 

Pada tahun 1980-1983, Pak Soeroso diangkat sebagai Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (BP3K-P dan K), (pada masa Menteri P dan K Dr. Daoed Joesoef). Semasa menjadi ketua BP3K, salah satu prestasi yang menonjol adalah pencanangan program wajib belajar.

Bagi Soeroso H. Prawirohardjo pendidikan adalah urusan yang sangat penting. Namun bagi Prof. Nugroho Notosusanto Menteri P dan K yang baru, pengganti Dr. Daoed Joesoef, persoalan sejarah jauh lebih penting dari persoalan pendidikan. Beberapa bulan setelah Menteri P dan K dijabat oleh Nugroho Notosusanto, dan merasa tidak sesuai dengan ide-ide Menteri P dan K baru tersebut, Soeroso H. Prawirohardjo memilih untuk mundur dari jabatannya meskipun jabatan sebagai Ketua BP3K belum berakhir.

Tahun 1984-1989, Soeroso H. Prawirohardjo diangkat sebagai Staff Ahli Menteri Transmigrasi. 17 April 1984-27 September 1989, sebagai Ketua Yayasan Panunggalan, Lembaga Javanology, Yogyakarta. Memperoleh jabatan akademik tertinggi, yaitu Guru Besar UGM pada 1 Oktober 1985.


Sumber: