Harsono Tjokroaminoto - Ketua Umum Pertama Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII)

Harsono Tjokroaminoto
Harsono Tjokroaminoto adalah seorang tokoh politik Indonesia yang berhaluan nonkooperatif dengan Belanda. Harsono merupakan Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara di Indonesia. 

Harsono Tjokroaminoto lahir di Madiun, 24 April 1912. Beliau merupakan putra Haji Omar Said Tjokrominoto, tokoh besar yang menjadi Guru Soekarno, Semaoen, Alimin, Muso, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka.

Harsono adalah anak Ketiga dari lima bersaudara. Dua kakanya adalah Netty Utari dan Anwar Tjokroaminoto. Dan dua adiknya bernama Siti Islamiah dan Suyud Achmad Tjokroaminoto.

Harsono mengenyam pendidikan umum di ELS dan MULO. Selain sekolah umum yang disiapkan oleh Belanda, Harsono muda juga sangat tekun menuntut ilmu agama, dengan mendatangi pesantren pesantren. Sekolahnya berpindah pindah, dari Surabaya Jawatimur, Jawa Tengah Jawa Barat dan Jakarta. Berbekal pendidkan umum dan pesantren ini dan ditambah bimbingan sang Ayah kemudian membentuk kepribadiannya yang sangat kental dengan nasionalisme dan islamisme.

Nasialisme dan Islamisme digabungkan olehnya dan diperjuangkan melalui Organisasi kepemudaan yang didirikan dan dipimpin olehnya yaitu Gerakan Pemuda islam Indonesia (GPII) dan juga Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII).


Perjuangan dan Karir Politik

Di zaman Belanda ia pernah berkarier sebagai guru Kweekschool PSII dan pengawas sekolah wilayah PSII Sulawesi Utara. Ia membantu dan memimpin berbagai surat kabar dan majalah yang berhaluan Islam-politik, pengarang beberapa brosur, terutama yang bercorak politik dan ke-Islam-an.

Di zaman Jepang beberapa waktu bekerja pada Domei Jakarta, dan pernah pula meringkuk dalam sekapan Kempetai, karena ikut dalam gerakan pemuda Indonesia yang hendak merobohkan pemerintahan Jepang. Pada tahun 1946, ia menjabat sebagai wakil Menteri Negara dalam Kabinet Natsir; dan pada tahun 1955, ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri dalam Kabinet Burhanuddin Harahap.

Pada masa revolusi fisik, anak kedua dari pahlawan nasional Oemar Said Tjokroaminoto dan adik dari Siti Oetari, istri pertama Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno ini duduk sebagai penasihat pribadi PangIima Besar Soedirman dan ikut bergerilya bersamanya, kemudian menjadi anggota dalam Panitia RIS RI untuk mengembalikan bentuk Negara Kesatuan RI, memimpin goodwiil mission Indonesia ke negara-negara Islam dan menjadi presiden Kongres Pemuda Islam se-Dunia. Pada tahun 1972-1975 ia ditunjuk menjadi duta besar RI untuk Swiss; dan pada tahun 1976-1978 ia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung RI.


Sumber: