Biografi Mohammed bin Salman - Putra Raja Salman Al Saud

Mohammed bin Salman
Muhammad bin Salman bin Abdulaziz al-Saud adalah Putra Mahkota, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Arab Saudi. Dia juga Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan. Pada 21 Juni 2017 Muhammad bin Salman ditunjuk sebagai Putra Mahkota oleh Raja Salman. Dia adalah anggota dari Dinasti Saud dan juga anak dari Raja Salman.

Pekan depan, rencananya Pangeran Mohammed bin Salman yang saat ini berusia 32 tahun akan berkuasa menggantikan ayahnya Raja Salman bin Adbulaziz Al Saud saat ini telah berusia 81 tahun.

Salman bin Adbulaziz Al Saud menduduki takhta raja Arab Saudi sejak 23 Januari 2015, menggantikan saudara sekaligus raja sebelumnya Raja Abdullah yang meninggal dunia.

Setelah posisi tahta diduduki Mohammed bin Salman, Raja Salman kemudian hanya akan menjadi pemimpin seremonial, sementara kepemimpinan resmi negara akan diserahkan kepada putra mahkota.

Raja Salman selanjutnya hanya akan berperan seperti Ratu Inggris. Beliau hanya akan mempertahankan gelar 'Penjaga Dua Masjid Suci.

Mohammed bin Salman lahir 31 Agustus 1985 di Riyadh, Arab Saudi. Ia merupakan putra dari pasangan Salman bin Abdulaziz al-Saud (ayah) dan Fahdah binti Falah bin Sultan Al Hitsalain al-'Ajami (ibu).

Ia menyelesaikan Studi Sarjana dalam bidang Hukum dari Universitas Raja Saud. Istrinya adalah Putri Sarah binti Pangeran Masyhur bin Abdul Aziz Al Saud, memiliki 4 anak yaitu Pangeran Salman, Pangeran Masyhur, Putri Fahdah dan Putri Noura.


Kegiatan

Politik
  • 22 Rabi'ul Awwal 1428 H/10 April 2007, diangkat sebagai Penasihat paruh waktu di Badan Intelejen di Kabinet
  • 28 Dzulqa'dah 1430 - 20 Rabi'u Tsani 1434 H/16 Desember 2009-3 Maret 2013, diangat sebagai Penasihat Khusus Gubernur Riyadh, Penasihat di Badan Intelejen
  • Sekretaris Jenderal Pusat Kompetitif Riyadh
  • Penasihat Khusus Ketua Majelis Pengelola Sirkuit Raja Abdul Aziz
  • Anggota Komite Tinggi Eksekutif untuk Pengembangan Dir'iyyah
  • Penasihat Khusus dan Pembimbing Kantor Urusan Putra Mahkota Salman bin Abdul Aziz
  • 20 Rabi'u ats-Tsani 1434 H/3 Maret 2013, diangkat sebagai Ketua Mahkamah dan Penasihat Putra Mahkota setingkat dengan Menteri
  • 5 Ramadhan 1434 H/13 Juli 2013, diangkat sebagai Pembimbing Umum Kantor Menteri Pertahanan
  • 25 Rajab 1435 H/25 April 2014, diangkat menjadi Menteri Negara anggota Kabinet sesuai perintah Surat Keputusan Kerajaan
  • 3 Rabi'u ats-Tsani 1436 H/23 Januari 2015, diangkat sebagai Menteri Pertahanan, Ketua Mahkamah Kerajaan dan Penasihat Khusus Pelayan Dua Tanah Suci setingkat dengan Menteri, susuai dengan perintah Surat Keputusan Kerajaan
  • 9 Rabi'u ats-Tsani 1436 H/29 Januari 2015, Surat Keputusan Kerajaan dikeluarkan mengenai reshuffle kabinet, ia tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan, surat tersebut juga mengeluarkan keputusan untuk membentu Majelis Urusan Ekonomi dan Pembangunan yang dipimpin olehnya
  • 29 April 2015 dikeluarkan Surat Keputusan Kerajaan atas pengangkatan Muhammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud sebagai Deputi Putera Mahkota dan Wakil Perdana Menteri Kedua, Menteri Pertahanan dan Ketua Dewan Majelis Urusan Ekonomi dan Pembangunan.

Sosial dan amal
  • Membentuk Yayasan Sosial Pangeran Muhammad bin Salman Misk al-Khairiyyah, dan menjadi Ketua Direksi pada yayasan tersebut
  • Anggota Majelis Yayasan Sosial al-Qur'an al-Karim di Riyadh
  • Anggota Badan Tinggi Koordinasi Yayasan Sosial se-Provinsi Riyadh
  • Ketua Majelis Sekolah Non-profit Riyadh


Deputi Putra Mahkota

Pada 29 April 2015, Muhammad bin Salman menjadi Deputi Putra Mahkota, menggantikan Muhammad bin Nayef.


Perang di Yaman

Sebagai Menteri Pertahanan, Pangeran Muhammad telah menjadi komandan terkemuka Operasi Badai Yang Menentukan, sebuah operasi militer besar pertama Arab Saudi pada abad ke-21.

Total 100 jet tempur canggih dan 150 ribu tentara dikerahkan pemerintah Saudi Arabia untuk menumpas kelompok Hutsi di Yaman, dalam waktu yang cukup singkat Angkatan Udara Saudi berhasil menerapkan zona larangan terbang di langit Yaman.

Setelah Asifah al-Hazm (Operasi Badai) dianggap berhasil, setelah itu masih di bawah komando Pangeran Muhammad bin Salman diluncurkan lagi operasi lanjutan yang disebut operasi I'adah al-Amal (Mengembalikan Harapan) untuk mempertahankan stabilitas keamanan di negara Yaman.


Sumber: id.wikipedia.org